KETIKA WARGA BINAAN LAPAS KELAS II A PEKANBARU BERLOMBA LOMBA BELAJAR ALQURAN DAN TILAWAH

Berita Utama178 Dilihat

PEKANBARU, Metrojurnalis.Com – Walaupun berada di balik penjara, tidak membuat warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekanbaru menjadi mati suri. Mereka terus mengasah ilmu keagamaan dalam hal mengaji. Mulai pukul 09.00 WIB, mereka sudah disibukkan dengan berbagai macam kegiatan yang sudah terjadwal dalam satu minggu.

Salah satu satunya adalah kegiatan seni tilawah alquran yang dilaksanakan pada Rabu pagi (22/06) yang dipusatkan di Masjid At Taubah Lapas. kegiatan ini termasuk ke dalam kategori pembinaan kepribadian yang terdapat di lapas Kelas II A Pekanbaru. Leading sector dari kegiatan ini adalah Seksi Pembinaan Anak Didik (BINADIK)

Salah satu warga binaan yang tidak mau disebut namanya menjelaskan “Saya sangat bersyukur karena Lapas bisa di sulap menjadi pondok pesantren yang nuansa nya sangat Islami, saya berharap bisa belajar baca Al-Qur’an dengan tilawah dan lebih mendekatkan diri pada Allah SWT dan setelah bebas bisa menjadi imam yang baik bagi keluarga dan contoh yang baik bagi masyarakat,” ujarnya

Kepala Lapas Kelas II A Pekanbaru melalui Kepala Seksi Pembinaan Anak Didik (Kasi Binadik) Ismadi menuturkan kegiatan mengaji ini digelar setelah pelaksanaan salat dhuha bersama. Tujuannya selain untuk bekal agama, para warga binaan juga diberikan program khusus pendidikan seni tilawah Al-Quran agar setelah mereka bebas mereka bisa membaca Al-Quran dengan baik

Ismadi mengatakan, untuk guru mengaji biasanya diminta dari kalangan napi sendiri. Mereka yang sudah bisa membaca ayat suci Alquran serta Iqra diminta mengajari temannya yang belum pandai membaca Alquran. Selain itu, pihak Lapas juga mendatangkan guru agama dari luar Lapas atas rekomendasi dari Kementerian Agama Kota Pekanbaru

Ismadi juga berharap kepada masyarakat umum untuk bisa merangkul mantan warga binan yang telah menyelesaikan masa hukumannya. Agar mereka bisa berbaur kembali ditengah-tengah lingkungan masyarkat dengan baik. “Harapannya masyarakat dapat menerima mereka, hilangkan stigma negatif terhadap mantan napi, agar mereka tidak kembali berbuat kesalahan,” harapnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *