BELAJAR TAHSIN AL QURAN, KEGIATAN RUTIN WARGA BINAAN LAPAS KELAS II A PEKANBARU

Berita Utama151 Dilihat

PEKANBARU, Metrojurnalis.Com– Berada di balik penjara, tidak membuat warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekanbaru berdiam diri. Mereka terus mengasah ilmu keagamaan dalam hal mengaji. Mulai pukul 09.00 WIB, mereka sudah disibukkan dengan berbagai macam kegiatan yang sudah terjadwal dalam satu minggu.

Salah satu satunya adalah kegiatan tahsin alquran yang dilaksanakan pada Kamis pagi (30/06) yang dipusatkan di Masjid At Taubah Lapas. kegiatan ini termasuk ke dalam kategori pembinaan kepribadian yang terdapat di lapas Kelas II A Pekanbaru. Leading sektor dari kegiatan ini adalah Seksi Pembinaan Anak Didik (BINADIK)

Salah satu warga binaan yang tidak mau disebut namanya menjelaskan “Saya sangat bersyukur karena bisa belajar ilmu agama khususnya tahsin alquran di Lapas Pekanbaru ini. Sebelumnya sewaktu di luar saya belum pernah belajar tahsin. saya berharap bisa belajar tahsin Al-Qur’an dengan baik dan benar serta ingin lebih mendekatkan diri pada Allah SWT” ujarnya

Kepala Lapas Kelas II A Pekanbaru melalui Kepala Seksi Pembinaan Anak Didik (Kasi Binadik) Ismadi menuturkan kegiatan tahsin alquran ini diadakan setiap kamis pagi digelar setelah pelaksanaan salat dhuha bersama. Tujuannya selain untuk bekal agama, para warga binaan juga diberikan program khusus pendidikan tahsin Al-Quran agar setelah mereka bebas mereka bisa menyempurnakan bacaan Al-Quran dengan baik

Untuk guru tahsin biasanya diminta dari kalangan warga binaan sendiri. Mereka yang sudah di anggap bisa mengajari temannya yang belum pandai membaca Alquran. Selain itu, pihak Lapas juga mendatangkan guru agama dari luar Lapas atas rekomendasi dari Kementerian Agama Kota Pekanbaru

Ismadi juga berharap kepada masyarakat umum untuk bisa merangkul mantan warga binan yang telah menyelesaikan masa hukumannya. Agar mereka bisa berbaur kembali ditengah-tengah lingkungan masyarkat dengan baik. “Harapannya masyarakat dapat menerima mereka, hilangkan stigma negatif terhadap mantan napi, agar mereka tidak kembali berbuat kesalahan,” Tutupnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *