Dengan Keteladanan Rasulullah SAW sebagai Bekal Membangun Pribadi Unggul dan Islami

Berita Utama144 Dilihat

PEKANBARU, Metrojurnalis.Com – Selasa pagi (25/10), Warga Binaan Pemasyarakatan Rumah Tahanan Negara Kelas I Pekanbaru memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1444 H dan Hari Santi Nasional 2022 dengan tema “Momentum Memperbaiki Diri dengan Meneladani Akhlak Rasulullah sebagai Bekal Membangun Pribadi yang Unggul dan Islami”. Dihadiri oleh Kepala Rutan Kelas I Pekanbaru beserta jajaran, penceramah Ust. Yurnalis, S.Ag. dan Warga Binaan Pemasyarakatan.

Diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh Muhammad Fandy, dilanjutkan dengan penyerahan Ijazah Santri Angkatan VII dan VIII Masjid Al Hidayah Rutan Pekanbaru oleh Karutan M. Lukman sekaligus memberikan sambutan.

“Seluruh pegawai dan Warga Binaan Pemasyarakatan hendaknya disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Lakukan pekerjaan dan tanggungjawab dengan tertib, teratur dan tepat waktu sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW. Warga Binaan Pemasyarakatan harus menjadikan momentum selama di rutan untuk memperbaiki diri dan ketika bebas dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Kegiatan ini merupakan salah satu program pembinaan keagamaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan yang ada di Rutan Kelas I Pekanbaru,” pungkas M. Lukman dalam sambutan dihadapan 500 orang Warga Binaan Pemasyarakatan dan pegawai, yang mengikuti acara di lapangan olahraga terbuka Rutan Pekanbaru.

Tibalah di acara inti, Ust. Yurnalis menyampaikan tausyiah. Nabi Muhammad SAW memiliki kelapangan hati yang luar biasa sepanjang hidupnya. Sejak lahir hingga perjuangannya dalam syiar Islam dihadapkan dengan banyak cobaan dan tantangan. “Jika mau menjadi insan yang hebat dan luar biasa, lapangkan dada, lapangkan hati. Layani setiap orang dengan hati lembut,” urai Yurnalis dalam ceramahnya.

Yurnalis menyampaikan ada 4 golongan orang yang haram tersentuh api neraka, yaitu Hayyin, Layyin, Qarib dan Sahl. Hayyin lahir dari ketauhidan, makin bagus tauhid seseorang maka akan makin tenang dia dalam bersikap. Layyin adalah orang yang lemah lembut, sopan dan santun. Perkataan dan sikapnya tidak melukai, tidak memojokkan, tidak mempermalukan. Qarib adalah pribadi yang hangat, akrab, supel dan menyenangkan. Dia tidak memiliki sikap yang membuat orang lain tidak nyaman, terluka atau tersakiti. Sahl adalah orang yang mudah, tidak ribet atau tidak berbelit-belit. Semua diperlakukan secara proporsional. Namun bukan berarti menggampangkan masalah.

Diakhir acara Ust. Yurnalis memandu doa bersama untuk keselamatan dan kesuksesan dalam pelaksanaan tugas-tugas pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *