DUMAI, Metrojurnalis.com – Di sebuah ruangan sederhana, lantunan ayat suci terdengar indah mengalun. Ruangan itu adalah TPQ Zaidatul Mukarromah, terletak di Jalan Benteng RT 08, Kelurahan Pangkalan Sesai.
Di tengah anak-anak yang khusyuk belajar, seorang pria berseragam polisi terlihat sabar mengajar.
Ia adalah Aiptu Mustakim, Bhabinkamtibmas Kelurahan Pangkalan Sesai dari Polsek Dumai Barat, yang menjalankan peran ganda, mengabdi sebagai penegak hukum sekaligus menjadi pembimbing spiritual bagi generasi muda.
Selepas tugas di lapangan, Aiptu Mustakim menyempatkan waktu untuk mengajar ngaji. Dengan penuh kelembutan, ia membimbing anak-anak membaca Al-Qur’an, mengenalkan tajwid, dan mengajarkan nilai-nilai kehidupan.
“Ini bukan sekadar tugas tambahan, ini panggilan hati. Anak-anak ini adalah masa depan, dan saya ingin mereka tumbuh dengan bekal agama yang kuat,” ujar Mustakim dengan suara bergetar.
Bagi Mustakim, waktu yang dihabiskan di TPQ bukanlah beban, melainkan bentuk ibadah. Meski lelah setelah seharian bertugas, ia merasa energi baru setiap kali melihat senyum polos anak-anak.
“Saat mereka berhasil membaca ayat dengan benar, rasanya seperti saya mendapat penghargaan terbesar. Itu hadiah yang tidak bisa diukur dengan materi,” ungkapnya dengan mata berbinar.
Namun, peran ini tidak lepas dari tantangan. Mustakim sering harus membagi waktu antara tugas di kelurahan dan mengajar di TPQ.
Ada kalanya, ia terlambat datang karena tugas yang mendesak. Meski begitu, semangatnya tidak pernah surut.
“Saya percaya, selama niat kita tulus, Allah pasti memberikan jalan. Anak-anak ini juga paham kalau saya terlambat. Mereka menunggu dengan sabar,” katanya sambil tersenyum.
Kapolres Dumai, AKBP Dhovan Oktavianton, S.H, S.I.K, M.Si, memberikan apresiasi besar terhadap dedikasi Aiptu Mustakim.
“Pak Mustakim adalah salah satu contoh teladan di Polres Dumai. Ia tidak hanya menjalankan tugasnya dengan baik, tetapi juga memberikan pengaruh positif di masyarakat. Apa yang dilakukannya di TPQ Zaidatul Mukarromah adalah wujud nyata pengabdian kepada bangsa dan agama,” ujar Dhovan.
Bagi Aiptu Mustakim, TPQ Zaidatul Mukarromah adalah tempat ia berbagi ilmu sekaligus mendekatkan diri kepada masyarakat. Di sana, ia tidak hanya mendidik anak-anak membaca Al-Qur’an, tapi juga membangun kedekatan emosional yang kuat dengan komunitas.
“Saya berharap, apa yang saya lakukan bisa menjadi warisan kecil untuk anak-anak ini. Mereka lah penerus bangsa, dan tugas kita adalah memberi mereka bekal yang terbaik,” tutupnya dengan penuh harap.