Pekanbaru, Metrojurnalis.com – Polda Riau menggelar upacara pembukaan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri (Diktukba) Gelombang II Tahun Anggaran 2024 di Lapangan SPN Polda Riau, Jalan Lintas Pekanbaru-Bangkinang (22/07/2024) pagi.
Upacara ini dipimpin oleh Wakapolda Riau, Brigjen Pol K Rahmadi, yang dihadiri oleh Pejabat Utama Polda Riau, seluruh Kapolres Jajaran Polda Riau, Forkompimda Riau, Wakil Ketua Bhayangkari Daerah Riau, Ny Susilawati Rahmadi beserta pengurus dan tamu undangan lainnya.
Sebanyak 269 siswa akan menjalani pendidikan selama 5 bulan di SPN Polda Riau. Pembukaan pendidikan ditandai dengan pembacaan pernyataan pembukaan pendidikan dan penyamatan tanda pangkat siswa oleh Wakapolda Riau.
Wakapolda Riau, Brigjen Pol K Rahmadi, dalam amanatnya, atas nama Kalemdiklat Polri, Komjen Pol Drs Purwadi Arianto, menekankan pentingnya persiapan calon anggota Polri dalam menghadapi tugas dan tanggung jawab yang kompleks. Selain itu, pendidikan di lingkungan kepolisian juga bertujuan untuk membentuk sikap profesionalisme, sikap kepemimpinan, etika, dan keterampilan interpersonal yang dibutuhkan untuk melayani masyarakat dengan baik.
Pendidikan Diktukba gelombang II TA 2024 diselenggarakan serentak di beberapa tempat di Indonesia dengan total peserta didik sebanyak 14.288 orang.
Brigjen Rahmadi juga menekankan bahwa proses pendidikan di SPN Polda Riau bukan hanya sekadar belajar mengajar, melainkan juga perjalanan untuk membentuk karakter seorang polisi yang memiliki jiwa pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. Ia berharap agar seluruh proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Wakapolda Riau juga menambahkan bahwa para peserta didik diharapkan mampu menyelesaikan pendidikan ini dengan baik dan menjadi anggota Polri yang berkualitas serta mampu melayani masyarakat dengan baik. Salah satu harapan lainnya adalah agar mereka dapat memiliki ciri khas sebagai insan Tri Brata yang profesional, bermoral, dan memiliki integritas yang baik, sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan dalam pendidikan mereka.
Wakapolda Riau menginginkan agar lulusan tahun ini memiliki keistimewaan dalam bidang agama, yakni menjadi lulusan yang hafizh Quran, mengingat konteks tempat tinggal mereka di tanah melayu yang mayoritas beragama muslim.