Lapas pekanbaru adakan Kajian Duha Bersama Drs. H. Ristawari Datuak Marajo Nan Batungkek Ameh

Nasional47 Dilihat

PEKANBARU, Metrojurnalis.com – Masjid At-Taubah Lapas Kelas IIA Pekanbaru menjadi saksi dari kegiatan Kajian Duha yang dihadiri oleh para warga binaan dan petugas Lapas. Acara ini diisi oleh Buya Drs. H. Ristawardi Datuak Marajo Nan Batungkek Ameh, seorang ulama terkemuka, dengan membahas tema utama, “Hikmah dalam Hidup.”Jum’at (12/01/2023).

 

Pembukaan Kajian Duha ini diawali dengan pembacaan Ayat Suci Al-Quran oleh salah satu santri Lapas Kelas IIA Pekanbaru. Suasana hening tercipta ketika ayat-ayat suci tersebut mengalun di ruang shalat. Setelah itu, Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Sapto Winarno, memberikan sambutan yang menggugah hati.

 

Dalam sambutannya, Sapto Winarno menyampaikan tentang pembinaan keagamaan yang dilaksanakan di Lapas Kelas IIA Pekanbaru. Ia menjelaskan pentingnya peran spiritualitas dalam memotivasi para narapidana untuk meraih pembenahan diri dan pemulihan akhlak. “Kami berkomitmen untuk memberikan pembinaan agama yang kuat agar setiap warga binaan pemasyarakatan memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan kembali menjadi bagian yang positif dalam masyarakat,” ujar Sapto.

 

Buya Drs. H. Ristawardi Datuak Marajo Nan Batungkek Ameh, selaku pemateri utama, kemudian menyampaikan kajian yang sangat mendalam tentang “Hikmah dalam Hidup.” Dalam ceramahnya, Buya Ristawardi membahas hikmah-hikmah yang terkandung dalam setiap peristiwa kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat.

 

Beliau mengajak para hadirin, terutama para warga binaan, untuk merenung tentang nilai-nilai kehidupan yang sejati, serta pentingnya kesadaran akan akhirat. Semua yang dialami ada hikmah didalamnya, petik hikmah ketika menjalankan masa hukuman di Lapas. Kajian ini diharapkan dapat menjadi titik tolak bagi mereka untuk merenung, bertaubat, dan mengubah pola hidup menuju ke arah yang lebih baik.

 

Diakhir kegiatan warga binaan Lapas Pekanbaru mendapatkan kesempatan berdialog langsung dengan Buya Ristawardi. Antusiasme dan semangat untuk memperbaiki diri terpancar dari wajah-wajah para warga binaan yang mengikuti kajian ini.

 

Dengan adanya kegiatan ini, semakin mempertegas bahwa Lapas Kelas IIA Pekanbaru selain memberikan pembinaan keterampilan juga menjadi tempat pembinaan kemandirian yang memberikan motivasi kepada warga binaan pemasyarakatan dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan dan moral untuk kembali ke tengah tengah masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *