WUJUD KESERIUSAN DALAM PENANGGULANGAN TBC, KLINIK PRATAMA LAPAS PEKANBARU TERIMA PENGHARGAAN DARI DINKES KOTA PEKANBARU

Nasional57 Dilihat

Pekanbaru, Metrojurnalis.com– Indonesia merupakan negara dengan beban kasus tuberkulosis (TBC) tertinggi ketiga di dunia setelah India dan Cina.  Pada tahun 2021, estimasi jumlah kasus TBC di Indonesia sebesar 824.000 kasus, namun hanya 402.502 kasus atau sekitar 49% dari target 85% yang berhasil ditemukan dan diobati. Capaian penemuan kasus TBC ini menurun 160.954 kasus (28%) dari tahun 2019 akibat dampak dari pandemi COVID-19. Terjadinya penurunan penemuan kasus TBC ini dapat meningkatkan risiko penularan TBC di masyarakat, potensi terjadinya TBC resistan obat (TBC RO) dan menjadi hambatan besar untuk mencapai target eliminasi TBC di tahun 2030. Dalam rangka menanggulangi permasalahan ini, dibutuhkan kerjasama antara seluruh fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) untuk meningkatkan penemuan, pengobatan dan pelaporan kasus TBC, Rabu (20/09).

 

Public Private Mix (PPM) adalah konsep serta wadah bagi Program Nasional Tuberkulosis untuk meningkatkan pelibatan seluruh fasyankes baik pemerintah maupun swasta dalam penanggulangan Tuberkulosis (TBC). Implementasi PPM diharapkan dapat meningkatkan penemuan kasus TBC dan angka keberhasilan pengobatan TBC. Di Indonesia, implementasi PPM berbasis kabupaten/kota yang selanjutnya disebut sebagai District-based Public Private Mix (DPPM).

 

Klinik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru merupakan salah satu fasyankes yang juga fokus dan terlibat langsung dalam Program TBC dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dan menyumbangkan atensi yang menunjang capaian target dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Klinik Lapas Kelas IIA Pekanbaru juga berkerjasama dengan Puskesmas Sapta Taruna dan RSUD Arifin Ahmad dalam penjangkauan dan penanggulangan kasus TBC.

 

Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Sapto Winarno, mengatakan penghargaan ini merupakan wujud dari Klinik Lapas Pekanbaru sebagai klinik percontohan yang terus berupaya untuk menanggulangi TBC.

 

“Klinik Pratama Lapas Kelas IIA Pekanbaru sebagai klinik Lapas percontohan, terus berupaya untuk memberikan pelayanan prima, penghargaan ini merupakan hasil kinerja para petugas dan tim medis  selalu konsisten dalam memberikan pelayan kesehatan yang baik terhadap warga binaan. Ini juga tak terlepas dari bentuk nyata kerjasama yang terjalin baik dengan semua unsur dan stake holder terkait seperti Dinas Kesehatan, RSUD Arifin Ahmad dan Puskesmas Sapta Taruna, sehingga dapat membuahkan hasil signifikan,” ungkap Sapto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *