IPEKANBARU, Metrojurnalis.com – Tidak ada kata bosan, Lapas Kelas IIA Pekanbaru terus lakukan deteksi dini gangguan keamanan dan ketertiban (Kamtib) dengan melakukan kegiatan tes urin kepada WBP. Kegiatan ini terus menerus dilakukan dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru. Rabu (13/09/2023).
Tim medis Lapas Pekanbaru beserta Jajaran Pengamanan dan Keamanan ketertiban (kamtib) langsung menyiapkan segala peralatan yang dibutuhkan dan langsung memanggil satu persatu WBP yang akan dilakukan tes urin yang diawasi oleh petugas saat pengambilan urin.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Satuan Pengamanan Lapas Kelas IIA Pekanbaru Aris Yulianta dan dilaksanakan secara mandiri dan professional oleh Tim Kesehatan Lapas Pekanbaru. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan tidak adanya penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh warga binaan. Jumlah WBP yang dites urin sebanyak 15 (lima belas ) orang.
Sebelum pelaksanaan test urine, dr.Yani selaku dokter kesehatan klinik Lapas Kelas IIA Pekanbaru memberikan arahan dan penjelasan terkait penggunaan alat test urine. Yani juga menambahkan terkait pentingnya menjaga kesehatan serta menjauhi dari dunia narkoba. “Test Urine ini tidak lain merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap kesehatan wbp, tentunya kedepan kita harapkan seluruh wbp Lapas Kelas IIA Pekanbaru sehat dan bersih dari narkoba.”
Dari hasil test urine ini, diketahui bahwa seluruh WBP yang dites berstatus negative/ tidak terbukti mengkonsumsi narkoba. Meskipun demikian kegiatan ini akan terus dilakukan secara berkala dan dilaporkan kepada Kanwil Kemenkumham Riau sebagai Unit Monitoring dan evaluasi.
Dalam kesempatan terpisah Kepala Lapas Pekanbaru, Sapto Winarno, menjelaskan “kita tidak bosan bosannya melakukan kegiatan tes urin kepada WBP karena kita ingin Lapas Kelas IIA Pekanbaru ini WBP nya benar benar steril dari penyalahgunaan narkoba. Kita juga tidak akan mentolerir segala bentuk penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh warga binaan maupun pegawai.” Ucapnya.