KETENANGAN HATI WARGA BINAAN LAPAS PEKANBARU DIPEROLEH MELALUI KEGIATAN DZIKIR AKBAR

Nasional70 Dilihat

PEKANBARU, Metrojurnalis.com  – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru terlihat begitu semangat melantunkan dzikir asmaul husna pada Kamis pagi (10/08/2023). Mereka tidak berdiam diri meskipun berada di balik jeruji besi, tetap terus mengasah ilmu keagamaan dan melantunkan asma asma allah. Asmaul Husna menjadi salah satu bacaan warga binaan Lapas Kelas IIA Pekanbaru yang dijadikan sebagai dzikir muslim. Asmaul Husna sendiri berjumlah 99 yang mengandung arti maha segalanya. Al-Rahman salah satu dari Asmaul Husna, memiliki arti Allah maha pengasih.

 

Rohaniah manusia yang menopang kehidupan jasmaniahnya tidak boleh diabaikan dalam kehidupan. Jika dimensi fisik dapat hidup dan merasa senang dengan makanan yang bersifat material, maka rohani manusia akan dapat hidup dan merasa tenteram dengan makanan yang bersifat spiritual. Iman dan keyakinan adalah makanan rohani manusia. Dalam hal ini, dzikir mempunyai makna yang penting bagi kehidupan setiap insan. Makna itu sebenarnya bukan hanya menyangkut spiritual manusia, tetapi juga menyangkut fisik-biologis dan psikis (jiwa) setiap orang.

 

Salah satu warga binaan menjelaskan “Saya mendapatkan ketenangan hati setelah melantumkan dzikir bersama teman yang lain. Saya sangat bersyukur karena bisa belajar ilmu dan mengikuti kegiatan keagamaan disini, saya berharap bisa mempelajarinya lebih dalam lagi sebagai bekal saya untuk mendekatkan diri dan bertemu dengan Allah SWT nanti,” ucapnya.

 

Kepala Seksi Pembinaan Anak Didik (Kasi Binadik) Ismadi menuturkan kegiatan keagamaan seperti ini rutin diadakan setiap hari dengan jenis kegiatan yang berbeda-beda setiap harinya, mulai dari hari senin sampai dengan hari sabtu. Untuk guru biasanya diminta dari kalangan warga binaan sendiri. Mereka yang sudah dianggap bisa mengajari dan memandu temannya. Selain itu, pihak Lapas juga mendatangkan guru agama dari luar Lapas atas rekomendasi dari Kementerian Agama Kota Pekanbaru.

 

“Kami berharap program pembinaan kepribadian yang di berikan kepada warga binaan ini dapat diserap dan diterima dengan baik dan kami juga berharap  kepada seluruh komponen masyarakat untuk merangkul mantan warga binan yang telah menyelesaikan masa hukumannya sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupannya kembali,” ucap Ismadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *