Menanggapi isu yang berkembang saat ini bahwa Kota Pekanbaru dan sekitarnya diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan

Peristiwa107 Dilihat

Pekanbaru, Metrojurnalis.com – Menanggapi isu yang berkembang saat ini bahwa Kota Pekanbaru dan sekitarnya diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Riau, pihak Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru membantah hal tersebut.

Berdasarkan data dari pihak BMKG yang mengamati secara terus menerus, bahwa kondisi cuaca atau iklim di bulan Juli dan Agustus 2023 merupakan puncak musim kemarau dan berpotensi terjadinya kekeringan.

Namun berdasarkan PM 2,5 (tingkat kepekatan udara) kategori baik hingga sedang sehingga belum mengganggu kegiatan masyarakat dalam beraktivitas.

Kepala Stasiun Meteorologi SSK II Pekanbaru, Ramlan mengatakan, berdasarkan Pemantauan dari alat kualitas udara PM2,5 Tanggal 04 Agustus 2023 mulai Jam 00.00hingga 20.00 WIB , nilai rata-rata PM2,5 di kota Pekanbaru pada umumnya Kategori baik-sedang.

“Kami dari pihak BMKG semua isu yang beredar. Dihimbau untuk seluruh masyarakat agar tetap memantau informasi melalui website atau situs resmi BMKG,” kata Ramlan, Sabtu (05/08/2023).

Saat ini, lanjut Ramlan, kondisi udara Kota Pekanbaru masih layak dan tidak mengkhawatirkan sehingga masyarakat tidak perlu panik dengan isu yang berkembang saat ini.

“Kondisi udara Kota Pekanbaru saat ini masih dalam keadaan sehat dan tidak mengkhawatirkan, kepada msyarakat dihimbau tidak usah panik dengan isu yang berkembang,” ungkap Ramlan.

Ramlan menambahkan, pihaknya akan selalu memberikan informasi secara real time kepada masyarakat.

“Kita akan selalu memberikan informasi secara real time dan juga masyarakat bisa mengakses secara luas informasi ini di wab resmi BMKG sehingga informasi-informasi menyesatkan yang beredar di masyarakat dapat dipatahkan,” katanya.

Pihaknya, lanjut Ramlan, pihaknya juga menginformasikan bahwa memang pada bulan Juli, Agustus hingga September yang akan datang puncak musim kemarau dan menyebabkan kekeringan.

“Namun, kondisi tersebut masih dalam kondisi aman dan tetap dalam kewaspadaan,” tutup Ramlan.

Seperti diketahui, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus melanda Provinsi Riau. Menurut data yang dirangkum dari BPBD Riau, Karhutla terjadi di beberapa wilayah seperti Kota Pekanbaru, Rohil, Dumai, Bengkalis, Pelalawan, Inhil dan Kampar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *