KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI? UCAP WBP LAPAS PEKANBARU DALAM KEGIATAN PEMBINAAN KEPRIBADIAN

Nasional111 Dilihat

PEKANBARU, Metrojurnalis.com  – Menjadi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan(Lapas) tidak berarti hanya berdiam diri menunggu waktu bebas. Ada begitu banyak kegiatan positif yang dapat dilakukan baik yang bersifat kepribadian maupun kemandirian. Kegiatan ini bukan hanya sekedar untuk mengisi waktu luang saja, akan tetapi benar-benar kegiatan yang dipersiapkan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk bekal setelah mereka bebas nanti.

 

Seperti yang dilakukan pada Kamis pagi ini (06/07/23) di Mesjid At Taubah Lapas Kelas IIA Pekanbaru, warga binaan mengikuti berbagai kegiatan keagamaan dimana kegiatan ini termasuk ke dalam kategori pembinaan kepribadian. Kegiatan yang dilaksanakan tersebut antara lain Zikir asmaul husna, belajar tahsin, dan kajian ilmu kaidah akhlak.

 

Rohaniah manusia yang menopang kehidupan jasmaniahnya tidak boleh diabaikan dalam kehidupan. Kalau dimensi fisik dapat hidup dan merasa senang dengan makanan yang bersifat material, maka rohani manusia akan dapat hidup dan merasa tenteram dengan makanan yang bersifat spiritual. Iman dan keyakinan adalah makanan rohani manusia. Dalam hal ini, dzikir mempunyai makna yang penting bagi kehidupan setiap insan. Makna itu sebenarnya bukan hanya menyangkut spiritual manusia, tetapi juga menyangkut fisik-biologis dan psikis (jiwa)-nya.

 

Salah satu warga binaan menjelaskan “Saya sangat bersyukur karena bisa belajar ilmu dan mengikuti kegiatan keagamaan disini. Kalau bukan sekarang kapan lagi dan saya berharap bisa mempelajarinya lebih dalam lagi sebagai bekal saya untuk mendekatkan diri dan bertemu dengan allah swt nanti,” ucapnya.

 

Kepala Seksi Pembinaan Anak Didik (Kasi Binadik) Ismadi menuturkan kegiatan keagamaan seperti ini rutin diadakan setiap hari dengan jenis kegiatan yang berbeda-beda setiap harinya mulai dari hari Senin sampai dengan hari Sabtu. Untuk guru biasanya diminta dari kalangan warga binaan sendiri. Mereka yang sudah di anggap bisa mengajari dan memandu temannya. Selain itu, pihak Lapas juga mendatangkan guru agama dari luar Lapas atas rekomendasi dari Kementerian Agama Kota Pekanbaru.

 

“Kami berharap program pembinaan kepribadian yang di berikan kepada warga binaan ini dapat diserap dan diterima dengan baik dan kami juga berharap  kepada seluruh komponen masyarakat untuk merangkul mantan warga binan yang telah menyelesaikan masa hukumannya sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupannya kembali,” ungkap Ismadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *