PEKANBARU, Metrojurnalis.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru terus memberikan pelayanan maksimal kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) maupun masyarakat, salah satunya di bidang kesehatan. Saat ini tenaga medis yang telah tersedia di Klinik Pratama Lapas Pekanbaru terdiri dari tiga orang dokter dan dua orang perawat. Dalam rangka mendukung dan membantu memberikan pelayanan terbaik dan sekaligus untuk berbagi pengetahuan Lapas Kelas IIA Pekanbaru menggelar pelatihan kader kesehatan, yang ini juga merupakan instruksi dari Direktur Kesehatan dan Perawatan Rehabilitasi (Dirkeswat), Rabu (05/07/2023).
Pemilihan dan pengangkatan kader ini melalui assessment resiko dan kebutuhan yang dilakukan oleh Tim medis Lapas Pekanbaru yang bertujuan untuk mengetahui tingkat resiko yang dimiliki oleh warga binaan jika diangkat menjadi kader kesehatan, selanjutnya hasil tersebut dibahas dalam sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan guna mendapatkan persetujuan.
Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru melalui Kepala Seksi Pembinaan Anak Didik (Binadik) Ismadi menjelaskan bahwa sebelumnya Klinik Lapas Pekanbaru telah memiliki kader kesehatan sebanyak 15 orang warga binaan, Pelatihan kader kesehatan ini digelar kembali untuk menggantikan beberapa kader kesehatan yang telah selesai menjalani masa pidananya di Lapas Pekanbaru. “Tujuan pengangkatan kader kesehatan ini adalah untuk membantu tenaga medis juga. Mereka juga pro aktif dan melakukan jemput bola mengecek warga binaan yang alami sakit, karena masih banyak warga binaan yang tidak mau menyampaikan keluhan kesehatannya,” ucap Ismadi.
Pembentukan kader kesehatan dan pemberian informasi kesehatan merupakan salah satu tindakan yang dapat membimbing sekaligus mengontrol para Warga Binaan Pemasyarakatan sehingga dapat sedikit demi sedikit merubah pola perilaku yang tidak sehat. Diharapkan dari adanya pemilihan kader kesehatan ini dapat membuat sikap teladan untuk rekan WBP lainnya agar lebih mawas dengan kesehatan, sehingga dapat mendeteksi dini gangguan terhadap kesehatan.