PEKANBARU, Metrojurnalis.com-Salah seorang dokter Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru mengikuti kegiatan Pertemuan Refreshing bagi Petugas Kesehatan (Dokter) di Care Support and Treatment (CST) yang diadakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Riau pada Senin-Selasa (19-20 Juni 2023) bertempat di Grand Central Hotel Pekanbaru. Selain itu kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa dokter Puskesmas dan Rumah sakit baik di dalam kota mapun dari luar Kota Pekanbaru.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan kualitas layanan HIV dan AIDS khususnya didalam menurunkan angka Lost to Follow Up (LFU) pada pasien ODHA, maka diperlukan untuk terus menerus melakukan refreshing pengetahuan dalam hal meningkatkan kapasitas dan pengetahuan bagi Tenaga Medis (Dokter) CST dalam penanganan terhadap pasien HIV.
Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang tidak terlepas dari epidemic HIV/AIDS. Data yang dihimpun bersama Dinas Kesehatan Provinsi Riau, LSM Provinsi Riau yang konsen menangani masalah tersebut. AIDS adalah singkatan dari Acquired Immunodefiency Syndrome. Merupakan kumpulan gejala dan tanda yang diakibatkan hilang atau berkurangnya kekebalan tubuh yang disebabkan virus HIV.
Apabila dilihat dari kecendrungan trend kasus HIV dan AIDS dari tahun ke tahun di Provinsi Riau mengalami kenaikan. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi petugas medis dan dokter terutama bagi warga binaan di dalam Lapas dan Rutan yang jumlahnya banyak dan datang dari berbagai macam latar belakang kehidupan.
Dokter Lapas Kelas IIA Pekanbaru Rosmawati Sinulingga yang akrab dipanggil dr Ros menuturkan, “Kegiatan-kegiatan seperti ini sangat diperlukan untuk memberikan perawatan dukungan dan pengobatan bagi Orang Dengan HIV AIDS (ODHA), meningkatkan pelayanan kepada pasien dengan HIV/AIDS, dan mengalokasikan sumber daya yang sesuai dengan standar atau pedoman yang ditetapkan,” ucapnya.