PEKANBARU, Metrojurnalis.com-Penyalahgunaan narkoba menjadi salah satu masalah yang sampai sekarang masih belum bisa diatasi. Bukan hanya membuat ketagihan yang membuat orang-orang menggunakan narkoba, tapi juga harganya yang sangat tinggi membuat banyak orang tergiur dan berani menjadi bandar yang memperjual belikan narkoba.
Tingginya angka penyalahgunaan narkoba ini berbanding lurus dengan tingginya jumlah warga binaan pemasyarakatan di dalam Lapas dan Rutan tidak terkecuali Lapas Kelas II A Pekanbaru. Oleh sebab itu Lapas Kelas II A Pekanbaru sendiri menjalankan program dari direktorat Jenderal Pemasyarakatan tentang rehabilitasi medis bagi warga binaan pemasyarakatan kasus narkoba yang dilaksanakan oleh tim medis dan dokter Lapas.
Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga rehabilitasi medis tersebut maka salah seorang dokter Lapas Kelas IIA Pekanbaru mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi teknis petugas rehabilitasi tahun 2023 yang diadakan oleh Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNNP) Provinsi Riau.
Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari hari senin sampai dengan jumat (22-26/05/23) bertempat di Bono hotel Pekanbaru. Beberapa hal yang dibahas dalam kegiatan ini antara lain Petugas Rehabilitasi harus dapat mengedepankan empati dalam tugas ke depan dalam rangka menangani penyalah guna narkoba. Dimana, pola komunikasi dengan klien pecandu narkoba harus dibangun secara harmonis
Kemudian setiap peserta diberikan penjelasan tentang strategi yang dapat membantu meningkatkan keterlibatan klien pada tahap awal rawatan, memahami dan menjelaskan apa yang klien alami saat memasuki lingkungan perawatan, dan mengidentifikasi praktik- praktik yang dapat diterapkan dalam program.
Yani sapaan akrab dr Sri Handayani yang mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi teknis petugas rehabilitasi tersebut menuturkan “ kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami petugas rehabilitasi karena dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang penanganan WBP kasus narkoba.”ucapnya