BERIKAN ATENSI KEPADA WBP TB RO, TIM MEDIS KLINIK LAPAS KELAS IIA PEKANBARU LAKUKAN KOORDINASI DENGAN PIHAK TERKAIT

Nasional97 Dilihat

PEKANBARU, Metrojurnalis.Com – Tim medis klinik Lapas Kelas IIA Pekanbaru semakin progresif dalam memberikan pelayanan kepada WBP hal ini terbukti dengan dilakukannya koordinasi dengan petugas Puskesmas Sapta Taruna dan RSUD Arifin Ahmad terkait penemuan kasus pertama Pasien dengan TBC yang Resisten Obat (TBC MDR) pada Lapas Kelas IIA Pekanbaru. Senin (03/04/23).

Resistensi kuman Mycobacterium tuberculosis (Mtb) disebabkan oleh mutasinya spontan pada Kromosom. Proporsi kuman Mtb yang sudah mengalami mutasi pada pasien yang tidak pernah mendapatkan OAT sangat sedikit. Salah satu penyebabnya adalah pengobatan TB yang tidak selesai masa pengobatannya pada saat pasien berada di luar lapas.

Tubercolosis resistant obat (TB RO) masih menjadi ancaman dalam pengobatan TB dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di banyak Negara di dunia secara global pada tahun 2019 diperkirakan 3,3 persen dari pasien TB baru dan 17,7 persen dari pasien TB yang pernah diobati merupakan pasien TB resistant obat.

Tata laksana pasien TB Ro telah dilaksanakan di indonesia sejak tahun 2009. Pengobatan TB RO ditetapkan menjadi bagian dari program pengendalian TB nasional dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 565/MENKES/PER/III/2011 perihal Strategi Nasional Pengendalian TB tahun 2011-2014.

Strategi nasional dalam pengobatan TB RO selalu berupaya mengikuti perkembangan global yang terbaru yang diharapkan dapat memeberikan angka keberhasilan pengobatan yang maksimal.hasil pengobatan pasien TB RO dari tahun 2009-2017 masih menunjukkan adanya kecenderungan penurunan.

Kalapas Kelas II A Pekanbaru Sapto Winarno menjelaskan “ Lapas kelas II A Pekanbaru ikut andil dalam mensukseskan program pemerintah perihal Strategi Nasional Pengendalian TB dengan cara mengidentifikasi dan memantau WBP yang terdampak TB serta memberikan pengobatan yang berkelanjutan.” Ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *