Tim Jalan-Jalan Hore kunjungi Pengerajin Kain Songket Tradisional di wilayah Tapung.

Daerah152 Dilihat

Tapung, Metrojurnalis.Com kamis siang (19/05/2022) Tim jalan-jalan hore berkesempatan mengunjungi warga Desa Pagaruyung Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, kunjungan ini adalah bentuk Apresiasi dari tim jalan-jalan hore yang mendapat kabar bahwa diwilayah kec.tapung tepatnya di Desa Pagaruyung ada Komunitas Tenun Kelulut Putri.

AKBP Rido Purba, S.I.K.,M.H selaku Kapolres Kampar juga turut ikut mendampingi tim jalan-jalan hore mengunjungi komunitas Tenun Kelulut Putri yang ada ditapung.

Sri mulyani atau yang lebih dikenal dengan Ibu Sri adalah salah satu pengerajin kain songket tradisional dan juga sebagai Ketua kelompok Komunitas tenun kelulut putri di desa Pagaruyung Kec. Tapung Kab. Kampar

Saat berkunjung ke desa pegaruyung tepatnya di rumah ibu sri Tim jalan-jalan hore dan Kapolres Kampar disambut baik oleh Kepala Desa Pagararuyung Bapak Dyka Beserta Ibu Rosyidah dan juga beberapa ibu-ibu pengerajin kain songket yang masuk dalam komunitas.

Dirumah ibu sri ini, tim jalan-jalan hore dan Kapolres Kampar melihat Alat tenun dan beberapa hasil kain songket yang telah jadi, Ibu Bea rido sebagai ketua tim jalan-jalan hore menyempatkan diri untuk mencoba alat tenun tersebut tidak mau tertinggal dengan momen langkah ini seluruh tim jalan-jalan hore juga mencoba alat tenun tersebut.

Komunitas Tenun kelulut putri ini dibina langsung oleh Ibu Kepala desa dan didukung juga oleh bapak kepala desa sehingga komunitas ini nantinya bisa berkembang dan menjadi inspirasi oleh warga lainnya.

Ketua tim jalan-jalan hore ibu bea rido juga berharap komunitas tenun ini menjadi inspirasi oleh kalangan muda terkhususnya diwilayah pagaruyung sehingga menciptakan sdm yang bermutu kedepannya.

Kapolres kampar juga berpesan kepada Kepala desa, ibu kepala desa dan juga para pengerajin bahwa komunitas tenun kelulut putri ini adalah komunitas yang positif dan sayang sekali apabila tidak dikembangkan dan untuk mengembangkan komunitas ini harus ada dukungan dari masing masing pengerajin tenun untuk tetap konsisten berkarya melalui kain songket tenun ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *